Senin, 09 Juli 2018

JODOH KARYA




Alhamdulillah sabtu lalu saya berkesempatan mengikuti Training Kepenulisan dari Bu Asri, redaktur Radar Bogor sekaligus founder revowriter. Tak berbeda dgn kebanyakan penulis sebelummya yang pernah saya temui, beliau pun lebih banyak bercerita ttg hal yang mampu memotivasi kita untuk menulis. Kenapa harus fokus pada teknis, jika kita saja tak terbiasa menuangkan ide dalam tulisan? Padahal ini perkara substansi.
.
Memang perihal motivasi menjadi urgen jika menakar pada produktivitas penulis dalam menelurkan karya. Betapa tidak, kebuntuan ide, kesibukan rutinitas lain, bahkan perkara remeh kemalasan acapkali menjadi hantu yang membuat penulis menjauh.
.
Saya mungkin bisa merumuskan dua poin penting motivasi kuat yang mampu membangkitkan semangat menulis menurut Bu Asri:
1. Motivasi input. Ada sebuah ide dan kebenaran yang mesti kita bungkus dalam sebuah karya. Karena menulis adalah seni menyampaikan kebenaran. Beliau menekankan "orang berilmu harus menulis, jika tidak maka berarti kita membiarkan orang bodoh menyebarluaskan kesesatan".
Perihal kualitas akan bertambah seiring bertambahnya input pengetahuan dan latihan. Pohon yang kokoh mayoritas berumur 20 tahunan. Bersabarlah.
.
2. Motivasi output. Penulis kadang merasa resah dan tidak pede dengan karyanya. Padahal setiap penulis memiliki segmentasi penggemar, setiap karya pasti ada "jodoh" nya. Sebagaimana orang-orang yang pergi ke toko buku, apakah mereka melulu hanya menengok dan membeli buku best seller? Tidak juga kan?
.
Sebagai penutup, ada kalimat kunci yang juga tak kalah menggetarkan dari kalimat sebelumnya. Bahwa sejelek apapun hasil karya kita dimata pribadi, ketika kita berada dalam kaidah amal yang tepat dalam menulis yakni ikhlas menyampaikan kebenaran dan benar mengungkapkan fakta dan mensolusikan, maka itu sudah cukup. Jangan pernah mengingkari bahwa ada orang-orang yg berhijrah justru hanya karena satu kalimat ringan.
.
Mungkinkah itu kalimat anda??

0 komentar:

Posting Komentar